REPUBLIKA.CO.ID, RAMALAH -- Pejabat Fatah mengkritisi pertemuan antara mantan utusan untuk Timur Tengah Tony Blair dan kelompok Hamas. Fatah menuding pertemuan yang disponsori oleh internasional itu bertujuan untuk memperkuat gencatan senjata Hamas-Israel.
Tak hanya itu, Fatah juga menilai pertemuan ini bertujuan untuk menghancurkan tujuan utama pendirian negara Palestina dengan ibu kota Yerusalem.
"Jika Hamas serius dalam mencapai tujuan nasional, mereka seharusnya menerima pemerintahan bersatu nasional," tulsi Fatah dalam pernyataanya.
Fatah melanjutkan, pertemuan yang dilakukan antara Hamas dan Blair juga bertujuan untuk melemahkan Organisasi Pembebasan Palestina dan pemerintahan Presiden Mahmoud Abbas.
Hamas selama ini menguasai wilayah Jalur Gaza. Adapun Fatah menduduki Ramalah. Hingga kini kedua kubu itu belum satu suara ihwal pembentukan kabinet baru.