Rabu 19 Aug 2015 00:05 WIB

Israel Bahas Gencatan Senjata dengan Hamas?

Warga Gaza tengah menikmati suasana tenang selama gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Foto: Reuters
Warga Gaza tengah menikmati suasana tenang selama gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSSALEM -- Israel pada Senin mengatakan tidak terlibat dalam pembicaraan dengan Hamas setelah laporan media, yang membingungkan, menunjukkan kedua pihak akan membahas gencatan senjata jangka panjang.

"Israel secara resmi menjelaskan tidak mengadakan pertemuan dengan Hamas, baik secara tidak langsung maupun melalui negara atau perantara lain," kata kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam pernyataan.

Media Arab dan Turki dalam beberapa pekan belakangan membuat laporan, yang juga diangkat media Israel, tentang Israel dan gerakan Palestina penguasa Jalur Gaza itu akan mengadakan pembicaraan. Menurut laporan itu, pembicaraan untuk mencapai delapan dari 10 tahun gencatan senjata tersebut menyatakan Israel akan menghapus pengucilan di wilayah pesisir Palestina.

Dalam perang 50 hari antara Israel dan Hamas pada Juli-Agustus 2014 menewaskan sekitar 2.200 warga Palestina dan 73 di pihak Israel serta menghancurkan atau merusak puluhan ribu rumah di Gaza.

Israel mengatakan 9 tahun memblokade di wilayah miskin tersebut sangat penting untuk mencegah militan memperoleh peralatan untuk memperkuat posisi militer mereka dan membuat roket untuk diluncurkan ke negara tersebut.

Pernyataan kantor Netanyahu juga membahas laporan bahwa kesepakatan dengan Hamas akan memungkinkan normalisasi hubungan diplomatik antara Israel dan Turki. Hubungan mantan dua sekutu itu memburuk pada 2010 ketika pasukan komando Israel menewaskan 10 orang Turki setelah menyerbu kapal laut berbendera Turki Mavi Marmara dalam perjalanannya ke Gaza.

Israel meminta maaf pada 2013 lalu dan pembicaraan telah berlangsung untuk menentukan kompensasi untuk keluarga korban tetapi belum tercapai kesepakatan dengan kondisi Turki yang menyepakati pencabutan blokade di Gaza.

"Ada pun hubungan dengan Turki, perjanjian tersebut masih jauh," kata kantor Netanyahu. Selain itu, Israel baru-baru ini juga menuduh Turki menyembunyikan seorang gerilyawan Hamas yang mengatur serangan terhadap Israel.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement