Rabu 19 Aug 2015 05:45 WIB

Oposisi: Israel dan Palestina Harus Adakan Perjanjian Damai

Rep: c27/ Red: Bilal Ramadhan
Ilustrasi Bendera Israel dan Palestina
Ilustrasi Bendera Israel dan Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Pemimpin oposisi Israel mengatakan bahwa Israel dan Palestina harus bekerja sama untuk membendung segala bentuk kekerasan dan melanjutkan pembicaraan damai.

Seruan tersebut disampiakan oleh Isaac Herzog, pemimpin Zionis Union Israel, setelah bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas di West Bank. Pertemuan antara Abbas denan petinggi Israel sangatlah jarang terjadi. Bahkan di pertemuan ini Abbas menghabiskan waktu hingga satu jam.

Pertemuan itu dipicu saat kekerasan di antara kedua negara sedang meningkat. Pada hari Selasa, ratusan warga Palestina menghadiri pemakaman seorang pria yang tewas oleh pasukan Israel sehari sebelumnya setelah menusuk seorang polisi Israel.

Ketegangan mulai kembali tinggi dimulai pada Juli lalu, saat terjadi pemboman terhadap seorang balita Palestina yang masih berumur 18 bulan beserta ayahnya. Sejak itu, terjadi pelbagai kekerasan yang ditunjukan kepada warga Palestina dan Israel.

Hasil dari pertemuan antara kedua pemimppin itu menyepakati bahwa situasi yang memburuk harus segera ditennagkan dan mencegah terjadinya peristiwa-peristiwa berikutnya.

"Kami pertama dan terutama harus mencegah perlawanan ketiga dan kami telah sepakat bahwa untuk mencegah perlawanan ketiga kita harus memerangi teror di satu sisi agresif, dan di sisi lain bergerak menuju proses diplomatik," kata Herzog dilansir dari Arabnews, Rabu (19/8).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement