REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Juru bicara militer Thailand Mayor Jenderal Weerachoon Sukhontapatipak mengatakan, aparat berwenang sudah sangat dekat dengan pelaku pengeboman di area kuil Bangkok.
Pelaku yang terekam kamera pengawas (CCTV) memakai kaus kuning, dan terlihat meninggalkan tas punggungnya di dalam kawasan kuil sebelum meledak beberapa saat kemudian.
Sukhontapatipak mengatakan, motif pelaku masih belum jelas. Menurutnya, karakter pelaku berbeda dengan serangan-serangan bom sebelumnya oleh pejuang Muslim di Thailand bagian selatan.
Setelah beberapa hari ditutup pascainsiden ledakan, kuil Erawan kembali dibuka untuk publik, Rabu (19/8). Kuil Hindu yang populer di jantung ibu kota ini tidak mengalami kerusakan berarti meski bom meledak di dekatnya.
Kuil dibuka pada pukul 8.00 pagi waktu setempat. Masyarakat sekitar datang berduyun-duyun meletakan karangan bunga di depan patung Brahma.
Sedikitnya 20 orang tewas dan puluhan terluka ketika bom jenis TNT meledak. Sebagian besar korban adalah warga Thailand, sementara warga asing yaitu berasal dari Cina, Hong Kong, Inggris, Malaysia, Indonesia dan Singapura.
Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha memperingatkan agar tidak membuat banyak spekulasi karena bisa menganggu penyelidikan. "Mereka bisa saja melakukan ini dengan motif politik atau untuk menghancurkan ekonomi juga pariwisata, atau tujuan lainnya," kata Prayuth, dikutip Bangkok Post.