REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Pemerintah Suriah menuduh pernyataan utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Staffan de Mistura bias dan tidak obyektif.
Sebelumnya de Mistura mengutuk serangan udara pasukan Bashar al-Assad di bagian timur Damaskus.
Serangan ini menjadi salah satu operasi paling mematikan sejak krisis Suriah dimulai pada Maret 2011. Serangan menewaskan sekitar 100 orang.
Otoritas Damaskus menilai pernyataan de Mistura jauh dari tujuan damai dan hanya mengandalkan propaganda yang beredar di kalangan musuh Suriah.
"Kami berharap de Mistura justru mengutuk penembakan oleh kelompok teroris bersenjata di kota Aleppo, Latakia dan Daraa dan pembantaian lainnya yang dilakukan oleh kelompok Alqaidah," ujar pemerintaah seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Rabu (19/8).
Ini bukan pertama kalinya pemerintah Suriah mengecam pernyataan de Mistura dan utusan PBB lain.
Sementara itu, Dewan Keamanan PBB mendukung rencana de Mistura yang mendorong kembali pembicaraan damai. Pembicaraan mencakup bahasan transisi politik menuju pemilu yang demokratis.
Konflik Suriah telah menewaskan sekitar 250.000 orang sejak pecah Maret 2011 lalu