Rabu 19 Aug 2015 14:37 WIB

6.000 Warga Sipil Tewas dalam Konflik Yaman

Salah satu sudut kota di Yaman yang hancur akibat perang.
Foto: Reuters
Salah satu sudut kota di Yaman yang hancur akibat perang.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR) pada Selasa (18/8) mengatakan sejak peningkatan konflik pada 26 Maret di Yaman, lembaga PBB itu mencatat sedikitnya 6.221 warga sipil jadi korban.

Wakil Juru Bicara PBB Vannina Maestracci di Markas Besar PBB, New York, AS mengatakan Korban jiwa tersebut meliputi 1.950 warga sipil tewas dan 4.271 cedera. Antara 31 Juli dan 14 Agustus, sedikitnya 119 warga sipil tewas atau cedera di Yaman.

Pada awal Agustus, Utusan Khusus PBB untuk Yaman Ismail Ould Cheikh Ahmed bertemu dengan para pejabat di Kairo, Mesir sebagai bagian dari upaya yang dilancarkan untuk mencapai penyelesaian politik bagi konflik Yaman. Hampir 100 ribu orang telah menyelamatkan diri dari negara Timur Tengah tersebut.

Utusan Khusus PBB itu bertemu dengan Sekretaris Jenderal Liga Arab Nabil El-Araby dan bertukar pandangan mengenai situasi di Yaman serta proses perdamaian.

Pengungsi dan keluarga yang kehilangan tempat tinggal termasuk di antara orang yang paling rentan di Yaman. Badan pengungsi PBB itu menyeru semua pihak dalam konflik Yaman agar menghormati dan melindungi nyawa serta hak asasi warga sipil tersebut.

UNHCR terus menyerukan diberikannya akses tanpa halangan dan gerakan pekerja kemanusiaan serta pasokannya sehingga bantuan penting dapat mencapai mereka yang memerlukan. Saat ini, ada lebih dari satu juta orang yang menjadi pengungsi di dalam negeri mereka di Yaman. Sebanyak 250 ribu pengungsi dan lebih dari 21 juta orang yang memerlukan di seluruh negeri itu.

Lebih dari 46 ribu orang, termasuk warga Yaman dan pengungsi dari negara ketiga, telah menyelamatkan diri dari Yaman terutama menuju Djibouti dan Somalia sejak konflik meletus pada Maret. Pada saat yang sama dan sejak awal tahun ini, 35 ribu orang telah tiba di Yaman dengan naik perahu dari seluruh Teluk Aden.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement