Rabu 19 Aug 2015 17:02 WIB

Uighur Disebut dalam Ledakan Bangkok

Rep: Gita Amanda/ Red: Teguh Firmansyah
Foto seorang pria berkaus kuning yang diduga pelaku peledakan bom di Bangkok, Ahad (16/8).
Foto: AP
Foto seorang pria berkaus kuning yang diduga pelaku peledakan bom di Bangkok, Ahad (16/8).

REPUBLIKA.CO.ID,  BANGKOK -- Polisi Bangkok, Selasa (18/8) malam, meningkatkan perburuan mereka terhadap seorang pria yang terekam kamera CCTV tak lama setelah ledakan mematikan pada Senin (17/8).

Sumber mengatakan, penyelidikan sedang berfokus pada motif balas dendam oleh militan Uighur, setelah pemerintah Thailand mendeportasi migran Muslim Cina ke Beijing Juli lalu.

Namun dilansir dari laman Bangkok Post, Rabu (19/8), Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-Ocha menolak berspekulasi dalam kasus ini.  Ia tak ingin menimbulkan kepanikan publik atau menyesatkan tim penyidik.

Jenderal Prayut juga menyatakan belasungkawanya kepada keluarga korban tewas dan terluka dalam ledakan Senin malam di persimpangan Ratchaprasong. Insiden menewaskan 20 warga Thailand dan turis asing, serta membuat 125 lainnya luka-luka.

"Mereka mungkin melakukan itu untuk motif politik atau melemahkan ekonomi atau pariwisata atau karena alasan lain. Pemerintah akan menyelidiki dan menemukan pelaku dan kaki tangan mereka sesegera mungkin," katanya dalam pidato 10 menit.

Pada konferensi pers hari sebelumnya, Jenderal Prayut menolak mengatakan apakah serangan dilakukan oleh militan Uighur seperti yang disebutkan media Cina dan beberapa sumber kepolisian Thailand. Tapi ia mendesak media untuk melaporkan secara bertanggung jawab dan menghindari penyebab kepanikan.

Sumber polisi mengatakan militan Uighur kemungkinan telah meluncurkan serangan balasan atas keputusan Bangkok mendeportasi 109 pengungsi Uighur ke Cina.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement