Rabu 19 Aug 2015 19:16 WIB

Pemulangan WNI Korban Bom Bangkok Tunggu Keluarga

Menlu Retno L.P. Marsudi.
Foto: Antara
Menlu Retno L.P. Marsudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pemulangan dua WNI korban ledakan bom di dekat Kuil Erawan, Bangkok, Thailand masih menunggu keputusan keluarga.

"Kita sudah bicara dengan keluarga dan mereka juga sudah berada di Bangkok. Jadi, mengenai pemulangan jenazah dan sebagainya akan kita bicarakan bersama," kata Retno di sela-sela acara peringatan HUT Kemenlu ke-70 di Jakarta, Rabu (19/8).

Satu WNI perempuan berusia 61 tahun dengan inisial LLT tewas akibat bom meledak di dekat Kuil Erawan, Bangkok, Senin malam. Suaminya yang berinisial HI dan juga berusia 61 tahun mengalami luka-luka.

Pada Selasa (18/8), HI menjalani operasi di Rumah Sakit Hua Chiew, Bangkok. Kondisinya saat ini dikabarkan stabil. Jenazah LLT masih berada di rumah sakit polisi Bangkok.

Retno menambahkan penggunaan inisial kepada kedua korban adalah untuk melindungi privasi keluarga. Terkait pencarian informasi WNI yang berada di Bangkok, KBRI di Bangkok terus melakukan pencarian di rumah sakit-rumah sakit yang menampung korban ledakan bom.

"Dari hari ke hari, KBRI Bangkok terus melakukan pencarian dan terus melakukan komunikasi dengan otoritas setempat untuk mencari kemungkinan-kemungkinan adanya tambahan, tetapi mudah-mudahan tidak ada," kata Menlu Retno.

Selain itu, KBRI Bangkok juga telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat Indonesia yang berada di Thailand untuk lebih berhati-hati dan menghindari tempat-tempat yang saat ini ditutup untuk sementara.

KBRI juga membuka layanan informasi di nomor +66929031103 dan juga mengimbau masyarakat di Indonesia yang merasa keluarganya berada di Thailand untuk segera menghubungi KBRI.

"Kita perlu komunikasi dengan pihak yang merasa keluarganya tengah berada di Thailand karena mereka masih melacak 15 rumah sakit di Bangkok untuk mencari informasi," kata Menlu Retno.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement