Kamis 20 Aug 2015 14:34 WIB

Inggris dan Prancis Cegah Migran Lewati Terowongan

Rep: RR Laeny Sulistiawati/ Red: Teguh Firmansyah
Imigran yang tiba di Yunani berasal dari Suriah, Irak dan Afghanistan.
Foto: ap
Imigran yang tiba di Yunani berasal dari Suriah, Irak dan Afghanistan.

REPUBLIKA.CO.ID, CALAIS -- Inggris dan Prancis mengumumkan langkah pencegahan migran ilegal memasuki Terowongan Channel untuk menuju negara mereka.

"Kedua negara akan memberikan kepolisian tugas mengontrol pusat kota pelabuhan utara Calais, Prancis," kata pejabat resmi kenegaraan Inggris.

Kedua negara juga sepakat melakukan operasi gabungan untuk mencegah masuknya migran.   Kerja sama ini sekaligus menangkal kejahatan terorganisir yang berusaha menyelundupkan migran ke Eropa.

Konflik, kekerasan, dan kemiskinan telah mengirimkan ratusan ribu orang dari negara Timur Tengah serta negara Afrika Utara ke Eropa,

Puluhan ribu migran tiba di Italia dan Yunani setiap pekan. Sedangkan Jerman memperkirakan jumlah pengajuan pencari suaka meningkat empat kali lipat mencapai rekor 800 ribu tahun ini.

Ribuan migran bersembunyi di perkemahan darurat di Calais dan setiap malam banyak yang mencoba untuk melompat ke truk atau kereta api. Bahkan mereka nekat berjalan di terowongan bawah selat Inggris sejauh 50 kilometer. Beberapa migran tewas saat berusaha melewatinya.

"Langkah-langkah pengamanan meliputi peningkatan jumlah polisi Prancis dan Inggris yang memasang kamera pengawas (CCTV) dan peralatan keamanan lainnya untuk melindungi pintu masuk terowongan di Calais," ujar pernyataan kedua negara. 

Terowongan Channel menghubungkan selatan Britania Raya dengan Calais di utara Prancis.

sumber : Al Arabiya
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement