REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pasukan keamanan Turki terus meningkatkan perang mereka melawan teror setelah gerilyawan kelompok terlarang Partai Pekerja Kurdi (PKK) menewaskan delapan prajurit di Provinsi Siirt di Turki Tenggara pada Rabu pagi (19/8).
Pesawat tempur F-16 Turki membombardir beberapa kamp PKK di daerah Karacali di Irak Utara, dekat perbatasan Irak-Turki selama satu jam. Pesawat tempur yang lepas-landas dari Provinsi Diyarbakir di Turki Tenggara membidik tempat perlindungan PKK di sepanjang perbatasan.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Selasa lalu berikrar akan melanjutkan operasi militer melawan PKK sampai senjata semua anggota kelompok terlarang itu dilucuti.
"Kami akan memelihara perjuangan kami sampai mereka meletakkan senjata dan mengubur senjata mereka, dan sampai pelaku teror terakhir meninggalkan negeri ini," kata Erdogan.
Ketegangan antara pasukan keamanan Turki dan PKK meningkat setelah pemboman bunuh diri oleh anggota Negara Islam (IS) pada 20 Juli menewaskan 32 orang dan melukai 104 orang lagi di Kota Kecil Suruc di Provinsi Sanliurfa yang berbatasan dengan Suriah.
Pemerintah Turki mengatakan pasukan keamanan menahan lebih dari 1.300 orang yang diduga memiliki hubungan dengan ISIS, PKK dan kelompok sayap kiri.