REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Seorang polisi Tunisia ditembak mati oleh dua penyerang menggunakan sepeda motor di lokasi wisata pantai Sousse pada Rabu (19/8). Lokasi tersebut merupakan tempat seorang bersenjata menewaskan 38 wisatawan pada Juni.
"Penyerang tak dikenal menembaki tiga polisi di jalan. Salah satu dari mereka terkena dan meninggal di rumah sakit. Penyelidikan sedang berlangsung, namun kami tidak bisa mengatakan apa-apa lagi," kata Sekretaris Negara untuk Keamanan Nasional Rafik Chelly.
Chelly tidak menjelaskan lebih lanjut apakah serangan itu dilakukan pegaris keras. Jaringan televisi nasional Wataniya mengatakan dua polisi lain terluka.
Serangan itu terjadi kurang dari dua bulan setelah seorang pria bersenjata menewaskan 30 warga Inggris dan delapan wisatawan asing lainnya di sebuah pantai di Sousse, dalam serangan yang diklaim oleh kelompok ISIS.
Tunisia dalam keadaan darurat setelah pembantaian pada 26 Juni lalu dan serangan oleh kelompok bersenjata di museum Bardo di Tunis yang menewaskan 21 wisatawan asing dan seorang polisi.
ISIS juga mengaku bertanggung jawab atas serangan 18 Maret lalu di museum tersebut dan pasukan tambahan telah dikirim di lokasi wisata pantai sejak pembunuhan itu terjadi.
Sejak revolusi 2011, Tunisia dihadapi dengan meningkatnya kekerasan para jihadis yang telah menewaskan puluhan tentara dan polisi, sebagian besar serangan diklaim oleh jaringan Alqaidah Afrika Utara.