REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) lagi-lagi mengklaim atas serangan bom mobil di gedung polisi dan pengadilan di Kairo, Mesir.

Sebelumnya Ledakan kuat terjadi di distrik Shubra di utara Kairo pada Kamis (20/8).

"Tentara ISIS berhasil melancarkan serangan ke sebuah gedung polisi dengan bom mobil di jantung Kairo," kata ISIS dalam pernyataan yang diunggah di akun Twitter seperti dikutip dari laman Al-Arabiya.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Mesir Hossam Abdel Ghaffar mengatakan, pengeboman ini melukai 29 orang, termasuk enam polisi. "Satu polisi mengalami luka sedang dan sisanya luka ringan," katanya.

Mengacu tanggapan di Twitter, ledakan terdengar di beberapa bagian wilayah ibu kota Mesir. Penjaga toko setempat Mohamed Ali mengaku ia melihat seorang pria memarkir kendaraan yang meledak. Setelah itu pelaku pergi.

Aparat keamanan Mesir kerap kali menjadi sasaran militan. ISIS maupun kelompok Sinai berulangkali mengaku bertanggungjawab.

Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi telah bersumpah untuk memberantas gerakan militan. Bulan ini Sisi menyetujui undang-undang baru antiterorisme yang memberikan kewenangan lebih besar terhadap aparat.

Ikuti Whatsapp Channel Republika