Jumat 21 Aug 2015 11:28 WIB

Pengungsi Palestina Diserang Tifus

Rep: C33/ Red: Djibril Muhammad
Pengungsi Palestina menyusul Perang Arab-Israel 1948
Foto: city-journal.org
Pengungsi Palestina menyusul Perang Arab-Israel 1948

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Agensi PBB untuk pengungsi Palestina UNRWA menyatakan merebaknya kasus penyakit tifus di lokasi pengungsian warga Palestina di Suriah. Dalam laporan itu setidaknya ada enam kasus di kamp Yarmuk saja.

 

Juru bicara UNRWA Chris Gunness mengatakan baru mulai menangani pengungsi di Yarmuk sejak 8 Juni lalu. Selama dua bulan menangani pengungsi, UNRWA telah menemukan bahwa penyakit tifus sudah merebak.

"Kita sekarang dapat mengkonfirmasi wabah tifus pada populasi ini dengan setidaknya enam kasus yang dikonfirmasi positif," katanya seperti dilansir dari AFP.

 

Enam kasus tifus itu tepatnya terjadi di Yalda, area barat dari kamp Yarmouk di mana pengungsi Palestina dan warga Suriah hidup berdampingan. Selain Yalda, dua daerah lainnya yaitu di Babila dan Beit Sehem diduga terjadi kasus serupa.

"Di daerah itu memiliki laporan yang dapat dipercaya tentang adanya penyebaran tifus," ujarnya.

 

Perlu diketahui, UNRWA punya kewenangan menyediakan bantuan kesehatan meskipun terbatas. Selain itu dibolehkan juga membantu penyediaan air bersih, sanitasi dan sarana kebersihan. Mirisnya, kamp Yarmuk diblokade oleh pemerintah sejak 2013 lalu hingga populasinya menurun drastis.

Pada awal didirikan terdapat 160 ribu pengungsi, tapi sekarang terus menurun hingga tinggal 14 ribu saja. "Prioritas UNRWA tetap pengiriman bantuan kemanusiaan untuk warga sipil dalam Yarmuk itu sendiri," tegas Gunness.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement