REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan akan menggelar pemilihan pada 1 November.
Dikutip dari BBC, Jumat (21/8), para pemilih akan memberi suaranya setelah Perdana Menteri Ahmet Davutoglu tidak menyambut upaya mmebentuk pemerintah koalisi.
Partai AK Davutoglu kalah dalam pemilu Juni lalu dari partai pro-Kurdi HDP. Pembicaraan koalisi dengan nasionalis MHP dan oposisi utama Partai Rakyat Republikan (CHP) gagal. Partai AK untuk pertama kalinya kalah setelah 12 tahun berkuasa.
Ketidakpastian politik inin terjadi di tengah meningkatnya kekerasan di Turki dan negara tetangga Irak dan Suriah.
Presiden Erdogan akan meminta PM Davutoglu membentuk pemerintahan berbagi sementara pekan depan. CHP telah meminta mandat untuk mencoba membentuk pemerintah baru.
Namun, Erdogan lebih memilih opsi melakukan pemilihan 'ulang'. Dia menyangkal tuduhan telah merusak pembicaraan koalisi untuk memaksa digelarnya pemilihan baru.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
