REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Pejabat Korea Utara terus menggelontorkan ancaman ke Korea Selatan. Utusan Korut di PBB mengatakan, Pyongyang akan melancarkan serangan militer jika Korea Selatan menolak untuk menghentikan siaran propaganda.
"Jika Korea Selatan tidak menanggapi ultimatum kami, aksi militer kita tidak akan terelakkan dan akan sangat kuat," ujar Wakil Duta Besar Pyongyang di PBB, An Myong Hun dilansir 9 News, Sabtu (22/8).
Korut telah menyiagakan pasukannya dalam keadaan siap tempur. Sementara itu, hingga batas waktu yang ditentukan, Korsel tak menggubris permintaan Korut, dan tetap melanjutkan siaran propaganda.
Sebelumnya, Korea Utara dan Korea Selatan saling menembakkan artileri di daerah perbatasan.
Korut telah meminta pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB untuk membahas krisis. Tapi para diplomat mengatakan tidak ada anggota dewan yang menanggapi permintaan termasuk sekutu Korut, Cina.
"Situasi di Semenanjung Korea sangat dekat ke ambang perang," kata An kepada wartawan.
Ia menuduh Amerika Serikat dan Korsel melakukan provokasi dan fabrikasi mengklaim bahwa Korut berada di balik ledakan ranjau darat dan penembakan.