REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon meminta Korea Utara dan Korea Selatan tidak mengambil tindakan yang dapat meningkatkan ketegangan.
Hal itu diutarakan Ban setelah Seoul menolak permintaan Pyongyang agar menghentikan propaganda ke Korut.
Juru bicara PBB Eri Kaneko mengatakan, Ban yang juga mantan luar negeri Korsel prihatin dengan ketegangan kedua negara saat ini.
"Ban meminta semua pihak menahan diri dari aksi yang dapat meruncingkan ketegangan," ujar Kaneko, kemarin."Ia juga meminta kedua negara melakukan dialog untuk mengurangi ketegangan dan mendorong stabilitas dan perdamaian di Semenanjung Korea."
Sebelumnya, kedua negara saling melepaskan tembakan artileri. Korut meminta Korsel menghentikan siaran propaganda ke Pyongyang atau akan menghadapi invasi militer. Korsel tak menggubris.
Secara teknis Perang Korea antara keduanya pada 1950-1953 belum berakhir sepenuhnya. Karena konflik saat itu hanya diakhir dengan gencatan senjata bukan perjanjian damai.
Pyongyang dan Seoul pun kerap kali saling mengumbar ancaman. Sejumlah tentara tewas, namun keduanya menarik diri untuk terlibat dalam perang skala penuh.