REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Selatan dan Korea Utara setuju menggelar pembicaraan tingkat tinggi, Sabtu (22/8). Pembicaraan ini ditengarai dilakukan untuk mencegah bentrokan militer antarkedua negeri.
Juru bicara Istana Kepresidenan Korsel seperti dilansir Channel New Asia mengatakan, pejabat kedua negara sepakat bertemu di desa zona aman perbatasan, Panmunjon, pada pukul 18.00 waktu setempat.
Korea Selatan mengatakan, proposal perdamaian datang dari Korea Utara. Kedua negara saling menembakan artileri Kamis lalu. Korea Utara meminta Korsel menghentikan aksi propaganda yang menyerang Pyongyang.
Korsel tak menggubris permintaan Korut. Seoul sebelumnya juga menegaskan akan merespons dengan keras setiap aksi provokatif yang dilakukan Pyongyang.
Secara teknis Perang Korea antara keduanya pada 1950-1953 belum berakhir. Karena konflik saat itu hanya diakhiri dengan gencatan senjata bukan perjanjian damai.