Ahad 23 Aug 2015 00:32 WIB

Penembak Kereta Prancis Dikenali Sebagai Milisi

Polisi memeriksa lokasi penembakan di kereta Thalys di stasiun Arras, Prancis, Jumat (20/8).
Foto: telegraph
Polisi memeriksa lokasi penembakan di kereta Thalys di stasiun Arras, Prancis, Jumat (20/8).

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pria bersenjata yang ditundukkan para penumpang kereta di Prancis, Jumat (20/8), dikenali pihak berwenang Eropa sebagai tersangka milisi.

Dua orang mengalami luka-luka dalam pergulatan untuk menundukkan penyerang bersenjatakan Kalashnikov di dalam kereta api cepat dari Amsterdam menuju Paris. Dua tentara Amerika Serikat, yang satu di antaranya mengalami luka tusukan pisau, termasuk di antara penumpang-penumpang yang menghentikan aksi si penembak.

"Penting untuk berhati-hati soal identitasnya yang belum dipastikan," kata Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve.

"Jika identitas yang telah ia nyatakan sudah dipastikan kebenarannya, ia adalah seorang pria berusia 26 tahun berkebangsaan Maroko yang diidentifikasi pihak berwenang Spanyol kepada dinas intelijen Prancis pada Februari 2014 karena keterkaitannya dengan gerakan radikal," katanya.

Ia mengatakan penyelidikan bersama dengan pihak-pihak berwenang Eropa lainnya harus menentukan secara tepat kegiatan-kegiatan dan pergerakan perjalanan teroris ini.

Kementerian dalam negeri Spanyol tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentarnya. Seorang sumber yang mengetahui kasus itu mengatakan si penembak semula telah memberikan identitas berbeda, yang tidak dikenali dinas keamanan.

Cazeneuve mengatakan sang penyerang memiliki sebuah senjata penyerang Kalashnikov, yaitu pistol otomatis yang dilengkapi dengan tempat amunisi dan pisau pemotong kertas. Ia mengatakan pergulatan terjadi ketika seorang warga Prancis, yang sedang berjalan menuju toilet berupaya menghentikan si pria bersenjata memasuki gerbong.

Cazeneuve mengatakan orang kedua yang mengalami luka-luka adalah seseorang berkewarganegaraan ganda, Prancis-Amerika, terkena peluru ketika sedang duduk. Pihak berwenang mengatakan seorang aktor Prancis juga luka-luka.

Sang penyerang menyatakan ia sudah tinggal di Spanyol selama 2014 dan di Belgia pada 2015. Menurut surat kabar Le Voix du Nord, yang mengutip sumber-sumber keamanan, tersangka milisi Islamis itu terlihat berada di pesawat yang membawanya ke Turki dari Jerman pada Mei, dan diperkirakan telah mengunjungi Suriah.

Surat kabar Prancis tersebut mengatakan si tersangka memiliki hubungan dengan sebuah kelompok yang terlibat dalam penembakan di Belgia pada Januari.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement