Ahad 23 Aug 2015 02:48 WIB

Polisi Gunakan Granat Hentikan Pengungsi ke Makedonia

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ani Nursalikah
Para pencari suaka
Foto: abc news
Para pencari suaka

REPUBLIKA.CO.ID, SKOPJE -- Polisi menggunakan granat kejut untuk mencoba menghentikan pengungsi yang menyeberangi perbatasan dari Yunani ke Makedonia.

Ratusan pengungsi memaksa melintasi perbatasan Makedonia dan aparat menembakkan granat kejut sebagai upaya menghentikan mereka yang menerobos. Polisi menembakkan granat setrum dan bentrok dengan pengungsi yang mencoba melintasi perbatasan antara Yunani dan Makedonia.

Al Jazeera melaporkan terdapat ledakan keras sejauh 150 meter. Para pengungsi bergegas melintasi pagar kawat berduri pada Sabtu (22/8) dan penjaga perbatasan mencoba menghentikan mereka. Mereka terperangkap dalam tanah tak bertuan sejak Kamis (20/8).

Kemudian polisi membiarkan keluarga dengan anak-anak melintasi perbatasan dengan berjalan ke stasiun kereta api di kota Makedonia, Gevgelija. Sebagian besar menaiki kereta ke perbatasan Serbia. Namun, mereka yang tidak bisa menyeberang, termasuk banyak perempuan dan anak-anak. Mereka akhirnya bermalam saat hujan dan dingin di tempat terbuka.

 "Mereka pengungsi dan  melarikan diri dari perang saudara. Banyak dari mereka mengatakan sebagai migran ekonomi," ujar

Kepala Amnesty International di Yunani Giorgos Kosmopoulos kepada Al Jazeera.

Polisi Makedonia disebut memperlakukan pengungsi seolah-olah mereka perusuh. "Pihak berwenang harus mampu membuat perbedaan. Mereka adalah orang yang berhak atas perlindungan internasional," ujarnya.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement