REPUBLIKA.CO.ID, PALMYRA -- Kelompok radikal ISIS meledakkan sebuah kuil berusia dua ribu tahun di Suriah yang terdaftar dalam Badan Warisan Budaya PBB (Unesco).
Kepala Barang Antik Suriah Maamoun Abdulkarim mengatakan, ISIS menempatkan bahan peledak dalam jumlah besar di kuil Baal Shamin pada Ahad (23/8) dan meledakkannya. Ledakan tersebut menyebabkan banyak kerusakan.
"Prediksi terburuk kami sayangnya terjadi di tempat itu," kata dia seperti dilansir Aljazirah, Senin (24/8).
ISIS menghancurkan patung Singa terkena dari Athena dan mengubah museum menjadi penjara dan ruang sidang.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia menegaskan, kuil telah hancur sejak sebulan lalu. Namun aktivis lain yang berbasis di Turki mengatakan kapada AP bila kuil Palmyra diledakkan pada Ahad (23/8).
Baal Shamin dibangun pada abad 17 Masehi dan diperluas di bawah pemerintahan kaisar Romawi Hadrian pada 130 Masehi. Situs ini adalah yang paling penting di Palmyra dan dikenal sebagai 'Mutiara dari Gurun'.
Ini bukan pertama kali ISIS menghancurkan kuil, biara, atau artefak kuno. Pemberontak berulangkali menghancurkan banyak barang bersejarah karena dianggap menyekutukan Allah.
Kepala Unesco sebelumnya menyebut tindakan ISIS menghancurkan benda bersejarah terbrutal sejak Perang Dunia II.