Senin 24 Aug 2015 14:04 WIB

Sampah Menumpuk, PM Lebanon Terancam Mundur

Peta Lebanon.
Foto: yalibnan
Peta Lebanon.

REPUBLIKA.CO.ID, -- Perdana Menteri Lebanon Tamman Salam mengancam akan mengundurkan diri menyusul aksi demonstrasi ribuan massa yang berlangsung pada hari kedua, Ahad (23/8).  Demonstrasi berakhir dengan ricuh. Polisi menggunakan meriam air dan gas air mata untuk membubarkan massa.

"Jika pertemuan kabinet mendatang pekan ini gagal menyelesaikan masalah sampah, pemerintahan  yang dililit utang ini sepertinya akan jatuh," ujar Salam.

Para demonstran turun ke jalan memprotes menumpuknya sampah di jalanan sejak tempat pembuangan sampah terbesar ditutup tahun lalu.  Para pengunjuk rasa menganggap pemerintahan gabungan melakukan korupsi dan gagal menyelesaikan krisis.

Samer Abdullah (39 tahun) mengatakan kepada Reuters, rakyat turun ke jalan karena warga kesulitan listrik. "Mereka memiliki banyak masalah, dan sampah adalah titik paling kritis," ujarnya.

Mundurnya Salam merupakan kabar buruk bagi pemerintahan persatuan Suni-Syiah. Pasalnya, berdasarkan konstitusi perdana menteri ditunjuk presiden. Adapun kursi kepresidenan hingga saat ini belum juga teriris.

Salam memperingatkan, dengan jumlah utang yang melilit, pemerintah terancam tidak bisa membayar utang bulan depan.

sumber : BBC
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement