REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Senin (24/8), ditutup merosot 3,97 persen atau minus 172,22 poin di level 4.163,73. Anjlok mendekati 4 persen, IHSG terpengaruh pergerakan pasar modal dunia yang pada hari ini pun memerah.
Selain pasar modal domestik, Indeks Saham Shanghai (SSE) juga mengalami penurunan yang tajam hari ini. SSE terpantau bergerak minus 8,49 ke level 3.209,91.
Sementara, Indeks Sehnzhen (SZSE) juga rontok dengan kejatuhan sebesar 7,7 persen ke level 1882,46. Adapun Indeks Hang Seng di Hong Kong juga melemah, yaitu minus 5,17 persen di level 21251,57.
Tak jauh berbeda, Indeks Nikkei 225 juga memperlihatkan pergerakan yang memerah. Bursa saham Jepang itu anjlok dengan penurunan sejauh 4,61 persen atau minus 895,15 poin ke level 18.540,68. Sedang Tokyo Stock Price Index (TOPIX) pun ditutup merosot sejauh 5,86 persen atau minus 92,14 poin ke level 1.480,87.
Di Korea, kabar buruk pun tidak jauh berbeda. Indeks KOSPI terpantau ditutup anjlok 2,47 persen atau minus 46,26 poin ke level 1.829,81.
Pergerakan IHSG hari ini memang cenderung fluktuatif. Sebelumnya, IHSG pada akhir penjualan sesi I siang tadi, ditutup melemah 4,372 persen atau minus 189,58 poin ke level 4.146,38. Sementara sebelumnya, IHSG bahkan sempat anjlok hingga mencapai minus 5,14 persen pada pukul 11.00 WIB.
Pembukaan penjualan IHSG awal pekan akhir Agustus ini juga tidak diwarnai pergerakan yang bagus. IHSG dibuka langsung melemah 2,18 persen atau menurun 94,65 poin ke level 4.241,31.
Melansir Bloomberg, Senin (24/8), saham Indonesia saat ini telah jatuh ke dalam jurang terdalam selama dua tahun belakangan. Di saat yang bersamaan, rupiah juga tengah anjlok menyentuh level Rp 14.000 untuk pertama kalinya sejak tahun 1998.