Selasa 25 Aug 2015 02:10 WIB

Kepolisian Thailand: Tersangka Bom Bangkok Mungkin Melarikan Diri

Rep: Rr Laeny/ Red: Indira Rezkisari
Para rohaniwan Budha berdoa di Kuil Erawan yang menjadi lokasi pengeboman di Bangkok. Hingga Senin (24/8) kepolisian Thailand belum berhasil mengungkap pelaku pengeboman yang menewaskan 20 orang tersebut.
Foto: Reuters
Para rohaniwan Budha berdoa di Kuil Erawan yang menjadi lokasi pengeboman di Bangkok. Hingga Senin (24/8) kepolisian Thailand belum berhasil mengungkap pelaku pengeboman yang menewaskan 20 orang tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK --  Kepala polisi Thailand Somyot Poompanmoung mengatakan pelaku yang bertanggung jawab atas serangan bom mematikan di dekat Kuil Erawan, Bangkok, Senin pekan lalu (17/8),  mungkin sudah melarikan diri dari Thailand. Pernyataan ini tampaknya berupaya untuk menurunkan harapan publik pelaku utama yang dicari akan tertangkap dalam waktu dekat.

"Jika polisi beruntung, kita mungkin dapat menangkap mereka," katanya seperti dikutip dari laman The New York Times, Senin (24/8).

Sebuah sketsa pria yang diduga pelaku bom dirilis oleh Kepolisian Thailand dan telah didistribusikan ke bandara dan pos perbatasan. Sketsa ini juga telah disebarluaskan di internet dan dikirim ke lembaga polisi internasional interpol. Meskipun perintah penangkapan daftar orang asing sebagai tersangka utama, pejabat polisi mengatakan mereka tidak mengesampingkan bahwa orang itu menyamar sebagai warga Thailand.

Komisaris polisi Thailand Sriwara Rangsipramanakul mengatakan pihak berwenang telah melakukan operasi besar mencari 3.000 warga lokal, mulai dari kondominium sampai rumah kumuh. ‘’Namun, kami belum menemukan tersangka yang terkait dengan bom,’’ katanya.

Polisi Thailand mengatakan motif serangan itu masih belum diketahui. Mereka mengakui semua kemungkinan masih terbuka. Tetapi kecil kemungkinan pelaku adalah jaringan teroris internasional. Polisi juga menyelidiki apakah pelaku berkaitan dengan ledakan yang terjadi pada hari Selasa (18/8) di dermaga sungai di Bangkok. 

Ledakan itu tidak menimbulkan cedera. Namun, kepolisian Thailand mengeluh bahwa mereka tidak memiliki peralatan dan teknologi untuk mengungkap rekaman keamanan CCTV yang telah dikumpulkan yang menunjukkan gerakan pria berkaus kuning sebelum dan setelah ledakan.

Pada Ahad (23/8), seorang juru bicara polisi menyatakan frustasi karena kemajuan dalam penyelidikan konstan. Juru bicara polisi Thailand Prawut Thavornsiri mengatakan polisi kelelahan.

"Lihatlah mata saya, saya tidak tidur sama sekali. Kami tidur di meja kami dan bekerja keras, Ini bukan kasus yang mudah," ujarnya. Ledakan Senin lalu di wilayah Kuil Erawan menyebabkan sedikitnya 20 tewas. Lebih dari 100 orang terluka.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement