Selasa 25 Aug 2015 02:40 WIB

Diblokade Israel, Kebun Binatang Rafah Kesulitan Dana

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Angga Indrawan
Seorang anak di Gaza dengan beberapa dirijen air yang kosong di sampingnya. Sejak diblokade Israel tahun 2006, warga Gaza kesulitan memperoleh air bersih. Ditambah lagi pasokan listrik yang berhenti total beberapa hari terakhir, menambah kedukaan warga Gaz
Seorang anak di Gaza dengan beberapa dirijen air yang kosong di sampingnya. Sejak diblokade Israel tahun 2006, warga Gaza kesulitan memperoleh air bersih. Ditambah lagi pasokan listrik yang berhenti total beberapa hari terakhir, menambah kedukaan warga Gaz

REPUBLIKA.CO.ID, RAFAH -- Kebun Binatang Rafah di Rafah, Jalur Gaza, Palestina sulit melanjutkan bisnis karena tekanan blokade Israel. Kebun Binatang yang sudah buka sejak 1990 itu kini sulit menjalankan tugas menghibur masyarakat karena tekanan ekonomi. 

"Hari ini, pengeluaran kami sudah tidak mampu tercakup," kata penjaga sekaligus anak pemilik Kebun Binatang Rafah Jihad Jumaa (25 tahun) kepada Aljazeera, Senin (24/8). 

Jumaa menjelaskan, persaingan antara bisnis taman hiburan dan diperparah dengan blokade Israel membuat Kebun Binatang Rafah mustahil menjalankan bisnis yang menguntungkan. 

Untuk masuk Kebun Binatang Rafah anak-anak harus membayar satu shekel atau setara Rp 3.500 sementara untuk dewasa harus membayar tiga shekel atau setara Rp 10.500. 

Dengan 80 hingga 100 pengunjung per pekan, pemasukan bulanan tak cukup untuk menutup biaya operasional bulanan sebesar 3000 dolar AS (Rp 42,1 juta). Biaya itu mencakup makanan, air bersih, dan bahan bakar untuk menghidupkan generator listrik. 

"Orang-orang mencintai tempat ini karena unik. Ketika kami membukanya dahulu, tempat ini merupakan satu-satunya kebun binatang di Gaza," kata Jumaa. 

Jumaa mengatakan, tujuan orang tuanya membangun kebun binatang adalah untuk memberikan kebahagiaan untuk keluarga-keluarga di Gaza terutama anak-anak. 

Bisnis kebun binatang di Jalur Gaza tak bisa berkembang. Kebun Binatang Rafah bahkan nyaris terkena rudal pasukan Israel. Bahkan, sejumlah hewan seperti bayi singa sempat dijual Jumaa untuk menutup biaya operasional. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement