Selasa 25 Aug 2015 22:49 WIB

Empat Warga Inggris Jadi Korban Kecelakaan Pesawat di Kanada

Rep: C34/ Red: Ilham
Pesawat jatuh (ilustrasi)
Foto: EPA
Pesawat jatuh (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Kantor Luar Negeri Kanada sedang menyelidiki laporan mengenai enam korban tewas pesawat jatuh di Quebec, Kanada. Kantor tersebut menyatakan, Selasa (25/8), empat dari enam korban itu diyakini sebagai warga Inggris.

Pesawat kecil untuk tur wisata yang dioperasikan oleh Air Saguenay tersebut lepas landas dari Tadoussac pada hari Minggu (23/8), dan jatuh di daerah hutan di Les Bergeronnes. Tim penyelamat baru berhasil mencapai lokasi kecelakaan pada Senin, karena cuaca buruk dan daerahnya yang terpencil.

Staf konsulat Perancis telah mengidentifikasi salah satu penumpang sebagai Emilie Delaitre (28), warga Prancis yang sedang berkunjung ke Kanada. Sementara pilot telah diidentifikasi sebagai Romain Desrosiers, yang berpengalaman terbang lebih dari 600 jam selama 14 tahun karirnya.

Penyebab kecelakaan itu masih belum diketahui. Maskapai mengatakan, kondisi cuaca saat pesawat lepas landas termasuk optimal, dengan kondisi visibilitas tinggi, dan tanpa angin. Terdapat sejumlah laporan yang saling bertentangan di media Kanada dan media internasional tentang panggilan darurat pilot sebelum kecelakaan.

Wakil Presiden Maskapai Air Saguenay, Jean Tremblay menyampaikan simpati dan belasungkawanya kepada keluarga korban. "Setiap orang berkabung," ungkapnya, seperti dikutip The Week, Selasa (25/8).

Penyidik ​​dari Badan Keselamatan Transportasi Kanada kini berada di tempat kejadian untuk menentukan penyebab kecelakaan itu. Penyidik ​​Pierre Gavillet mengatakan pesawat turun secara vertikal di antara pohon-pohon dengan keadaan kabin terbakar.

Ini bukan pertama kalinya pesawat dari maskapai Air Saguenay jatuh. Pada tahun 2010, jenis pesawat yang sama menghantam gunung saat cuaca buruk, menewaskan empat dari enam orang di dalamnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement