REPUBLIKA.CO.ID,ALEPPO -- Organisasi medis Dokter Lintas Batas atau Médecins Sans Frontières (MSF) mengatakan, petugas medis telah merawat empat pasien di Aleppo. Mereka menduga keempat warga terkena paparan zat kimia.
Seperti dilansir Aljazirah, MSF mengatakan pada Selasa (25/8), keempat pasien berasal dari satu keluarga. Mereka terdiri dari dua orang tua, seorang bocah tiga tahun dan bayi perempuan berusia lima hari.
Dalam pernyataannya MSF mengatakan, keempat anggota keluarga itu tiba satu jam setelah serangan 21 Agustus lalu. Menurut MSF pasien menderita kesulitan pernapasan, kulit yang meradang, mata merah dan konjungtivitis.
"Setelah tiga jam, kulit mereka tampak melepuh dan kesulitan pernapasan. Staf MSF telah merawat dan memberi oksigen sebelum mentransfernya ke fasilitas lain untuk perawatan khusus," jelas MSF.
Keluarga tersebut datang dari Kota Marea, Distrik Azaz, Aleppo. Wilayah tersebut berada di bawah pengeboman intensif oleh mortir dan artileri selama sepekan.
Pasein mengatakan pada MSF mortir menghantam rumah mereka sekitar pukul 07.30 pagi pada 21 Agustus. Kemudian setelahnya gas berwarna kuning memenuhi ruang tamu mereka.
"MSF tak memiliki bukti laboratorium untuk mengonfirmasi penyebab gejala ini. Namun dari gejala klinis, gejala yang berubah dari waktu ke waktu, kesaksian pasien serta keadaan keracunan menunjukkan adanya paparan bahan kimia," kata Manajer Program MSF di Suriah Pablo Marco.
Insiden ini datang di tengah situasi kemanusiaan yang memburuk di Aleppo. Pesawat-pesawat tempur dan helikopter Presiden Bashar al-Assad telah sering menjatuhkan bom barel di daerah permukiman. Namun Assad membantah hal itu.