REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Badan Tinggi Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) meminta negara-negara Eropa membuat strategi penanganan migran yang masuk ke Benua Biru itu dalam jumlah besar.
Menurut UNHCR, semua negara Eropa dan Uni Eropa harus bertindak bersama untuk memberikan dukungan kepada negara-negara seperti Yunani, Macedonia dan Serbia yang menjadi tujuan pengungsi dalam jumlah besar.
Lembaga ini juga menyerukan redistribusi pengungsi yang merata di Uni Eropa. "Penting bahwa orang-orang ini diperlakukan secara manusiawi dan menyediakan bantuan. Tidak hanya dengan menanggapi kebutuhan dasar mereka, tetapi juga menghormati martabat, hak asasi manusia mereka sebagai pencari suaka dan migran," kata juru bicara UNHCR Melissa Fleming saat konferensi pers di Jenewa, seperti dikutip Aljazirah, Rabu (26/8).
Jumlah pengungsi dari Timur Tengah dan Afrika Utara yang menyeberang ke Macedonia dari Yunani diperkirakan akan terus bertambah. Jumlahnya bisa sampai 3.000 pengungsi per hari.
Fleming mengimbau kepada pemerintah di Uni Eropa untuk memastikan bahwa mereka menangani situasi ini dengan sensitif dan mematuhi kewajiban internasional.
Fleming menilai situasi penanganan pengungsi di Macedonia pekan lalu terhitung kacau. Beberapa negara justru menutup perbatasannya. Sejak awal tahun ini, 340.000 pengungsi telah tiba di Eropa.