Rabu 26 Aug 2015 21:43 WIB

AS Akan Tingkatkan Militer di Laut Cina Selatan

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Laut Cina Selatan
Foto: timegenie.com
Laut Cina Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat berencana meningkatkan jumlah latihan militer dan kemanusiaan di Asia Pasifik sebagai bagian dari strategi baru untuk menghadapi Cina. Hal tersebut dikemukakan oleh militer Filipina saat kunjungan Komandan Komando Pasifik AS, Laksamana Harry Harris ke Manila, Rabu (26/8).

Harris menggarisbawahi aspek kunci AS di Laut Cina Selatan dalam draft milik Pentagon, berjudul Strategi Keamanan Maritim Asia Pasifik. Draft tersebut dibahas dalam pertemuannya dengan rekan Filipinanya, Jenderal Hernando Iriberri.

Juru bicara militer Filipina, Kolonel Restituto Padilla mengatakan bahwa laporan tersebut berisi rencana aksi Washington di Laut Cina Selatan dan Laut Cina Timur. Washington akan fokus untuk melindungan kebebasan di lautan, menghindari konflik dan paksaan juga mendorong penegakan hukum internasional.

Sumber militer yang menghadiri pertemuan Harris dan Iriberri mengatakan pada Reuters bahwa AS dan Filipina akan meningkatkan jumlah, frekuensi dan kecanggihan militer di wilayah. Ancaman dari Cina dinilai meluas sehingga koalisi perlu meningkatkan kemampuan.

Sejak Cina melakukan upaya reklamasi di kepulauan Spratly, Laut Cina Selatan pada Desember 2013, Pentagon telah mengawasi pergerakan. Pekan lalu, Pentagon mengemukakan bahwa Cina telah mereklamasi lahan hingga 1.170 hektar hingga Juni 2015.

Menurut Pentagon, kampanye reklamasi dilakukan secara signifikan secara ukuran, kecepatan dan dari sifat dasarnya. Cina bersikeras bahwa pos-pos tersebut tidak akan memiliki tujuan militer, melainkan fasilitas pencarian, penyelamatan maritim, serta bantuan bencana juga navigasi.

Dalam pertemuan Rabu, Filipina secara langsung meminta militer AS untuk membantu melindungi transportasi pasukan dan pasokan Filipina di wilayah sengketa. Mereka meminta AS melakukan patroli pesawat untuk membuat Cina takut bergerak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement