REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edy Putra Irawady menilai, melemahnya rupiah akan berdampak pada utilisasi kapasitas industri.
"Utilisasi kapasitas industri pasti turun, apalagi tidak sedikit struktur industri tergantung impor yang makin mahal," ujarnya kepada Republika, Rabu (26/8).
Dampak lain, ialah gap daya beli makin merenggang yang berimbas pada kontribusi konsumsi swasta pada pertumbuhan. Ia menambahkan, melemahnya rupiah akan membuat ekspor sulit berkembang karena jenis dan harga barang industri melemah.
Kendati demikian, ia menilai investasi langsung seharusnya meningkat. Ia berharap segera diselesaikan jarak antara investasi dan pengembangan industri seperti lahan, infrastruktur logistik, listrik. Selain itu dengan memberikan insiatif-inisiatif baru seperti trade financing, dan logistics center untuk mendukung industri.