Kamis 27 Aug 2015 07:11 WIB

Filipina Minta Bantuan AS Lindungi Pasukan di Laut Cina Selatan

Rep: C25/ Red: Erik Purnama Putra
Kapal patroli di Laut Cina Selatan.
Foto: www.smh.com.au
Kapal patroli di Laut Cina Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Kepala pertahanan Filipina mengatakan ia meminta komandan US Pacific berkunjung untuk membantu melindungi pasukan dan perlengkapan terumbu Filipina, yang diduduki di Laut Cina Selatan yang disengketakan, dengan mengerahkan pesawat patroli Amerika untuk mencegah pergerakan China yang bergerak untuk memblokirnya.

Dilansir dari Arabnews, Filipina memprotes upaya terakhir kapal-kapal penjaga pantai Cina, untuk memblokir kapal kecil yang mengangkut personil militer, makanan dan perlengkapan lainnya untuk kapal pos militer Filipina di Second Thomas Shoal, yang juga diklaim dan dijaga oleh kapal penjaga pantai Cina. Kebuntuan dan ketegangan sendiri telah berlangsung dua tahun.

Sekretaris Pertahanan Voltaire Gazmin mengatakan jika Laksamana Harry Harris Jr., meyakinkan kesiapan AS untuk memberikan bantuan, menambahkan militer AS setelah menerbangkan pesawat terbang ketika perahu Filipina menambah persediaan tahun lalu, untuk marinir Filipina yang terdampar di kapal angkatan laut yang kandas tahun lalu di kawasan yang disengketakan.

Gazmin menjelaskan penerbangan militer AS seperti menghalangi langkah Cina dan menambahkan jika kapal pemasok Filipina, telah dilecehkan oleh kapal-kapal penjaga pantai Cina setelah penyebaran pesawat patroli AS.

"Jika ada orang Amerika terbang di sekitar sana, kita tidak akan bermasalah. Kami perlu bantuan dalam misi kami. Cara terbaik dalam mereka membantu adalah melalui kehadiran mereka," kata Gazmin.

Second Thomas Shoal, yang disengketakan oleh Filipina dan Ren'ai Cina, ada di Kepulauan Spratly sekitar 190 km dari provinsi Filipina barat, dan sekitar 1.000 km dari selatan Cina. Kementerian Luar Negeri Cina menegaskan kalau Beijing memiliki kedaulatan yang tak terbantahkan atas kawanan tersebut.

Angkatan Laut Filipina sengaja menghindarkan salah satu kapal yang kandas pada tahun 1999, takut kalau pasukan Cina akan menempatinya setelah mengambil kendali Mischief Reef empat tahun sebelumnya. Sebuah kapal Cina dan kapal pengawasan maritim tiba pada tahun 2013 dan kebuntuan tetap belum terpecahkan.

Militer Filipina kekurangan dana telah meminta bantuan AS, untuk mendapatkan kapal perang dan pesawat sebagai bantuan intensif dalam beberapa tahun terakhir. Gazmin menerangkan kalau Washington telah sepakat untuk menyediakan dua pesawat kargo C-130 yang sebelumnya digunakan oleh Marinir AS. Pesawat dapat dikirim ke angkatan udara Filipina tahun depan.

Harris menunjukkan jika AS mungkin dapat memberikan US Coast Guard Cutter ketiga selain dua yang sebelumnya, yang telah menjadi kapal pengawal terbesar di Angkatan Laut Filipina.

AS memiliki kebijakan untuk tidak memihak dalam sengketa teritorial tetapi telah menyatakan memiliki kepentingan nasional dalam menjamin kebebasan navigasi dan penerbangan di Laut Cina Selatan, salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia.

Perpecahan teritorial yang panjang dan memanas yang melibatkan China, Filipina dan empat pemerintah lainnya telah memicu kekhawatiran mereka kalau kebebasan di perairan terhambat, di mana sebagian besar dilewati perdagangan minyak dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement