REPUBLIKA.CO.ID,JUBA -- Presiden Sudan Selatan Salva Kiir pada Rabu (26/8), menandatangani kesepakatan damai dengan pemberontak untuk mengakhiri konflik 20 bulan di negara tersebut. Penandatanganan disaksikan oleh sejumlah presiden negara tetangga.
Aljazirah melaporkan, Presiden Kiir akhirnya menandatangani kesepakatan tersebut dalam sebuah upacara di Juba yang dihadiri para pemimpin regional Afrika. Langkah tersebut diambil Kiir, setelah sebelumnya menolak melakukan hal itu.
Sementara pimpinN pemberontak Riek Machar menandatangani kesepakatan serupa di Ethiopia pekan lalu. Tapi saat itu Kiir mengatakan, pemerintahannya membutuhkan lebih banyak waktu untuk mempelajari kesepakatan.
Dewan Keamanan PBB mengancam akan segera mengambil tindakan, jika Kiir tak menandatangani perjanjian pada Rabu.
Sudan Selatan telah berperang sejak Desember 2013. Laporan PBB mengatakan pada Selasa (25/8), kedua pihak telah menargetkan warga sipil