REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi di Moscow. Keduanya membahas penciptaan zona perdagangan bebas yang melibatkan ekonomi Uni Eurasia dan juga pembangkit listrik tenaga nuklir di Mesir.
Dilansir Aljazirah, Kamis (27/8), dalam agenda pembicaraan yang digelar Rabu (26/8), mereka juga membahas kerja sama ekonomi, konflik dan situasi politik di Timur Tengah. Ini meruapakan kunjungan ketiga Sisi ke Moscow.
Dalam konferensi pers bersama setelah pembicaraaan, Putin berbicara mengenai kemungkinan kerja sama antara Mesir dan Ekonomi Uni Eurasia. "Di antara langkah-langkah konkret untuk memberikan stimulus tambahan bagi ekonomi adalah menciptakan zona perdagangan bebas antara Mesir dan Ekonomi Uni Eurasia," ujarnya.
Uni Eurasia meliputi Rusia, Kazakhstan, Belarus, Armenia dan Kyrgyzstan. Kelompok ini diciptakan untuk menjamin transit gratis barang, jasa, modal dan tenaga kerja dan mengkoordinasikan kebijakan untuk sektor ekonomi utama.
Putin juga mengumumkan partisipasi Rusia dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di Mesir. "Salah satu proyek ekonomi terbesar adalah pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir Mesir berdasarkan teknologi Rusia," katanya.
Sejak kekuatan Barat memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Rusia tahun lalu akibat konflik Ukraina, Rusia semakin meningkatkan hubungannya dengan Asia, Afrika dan Amerika.