REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pentagon mengonfirmasi seorang ahli komputer kelompok Negara Islam (IS) tewas dalam serangan udara AS awal pekan ini. Ia disebut merupakan orang yang bertanggung jawab atas perekrutan anggota di luar negeri dan peretasan komputer.
Junaid Hussain, peretas yang berkebangsaan Inggris dan berusia 21 tahun, tewas pada Senin (24/8), selama serangan udara oleh militer AS terhadap kubu IS di Raqqa, Suriah.
"Ia terlibat secara aktif dalam perekrutan simpatisan ISIS di Barat untuk melancarkan serangan," kata Kol. Angkatan Udara AS Par Ryder kepada wartawan, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi.
Ia merujuk kepada kelompok tersebut dengan menggunakan singkatan lain.
"Ia juga bertanggung-jawab atas dikeluarkannya informasi identitas pribadi sebanyak 1.300 pegawai pemerintah prajurit AS dan secara khusus berusaha mengarahkan kekerasan terhadap pegawai pemerintah dan anggota lembaga AS," ia menambahkan.
Menurut harian AS, The Hill, para pejabat pertahanan AS percaya, Hussain juga berada di belakang peretasan akun Twitter dan YouTube Komandan Sentral AS pada awal tahun ini.
"Orang ini sangat berbahaya. Ia memiliki keahlian teknik yang luar biasa, dan ia telah menyampaikan keinginan kuat untuk membunuh orang Amerika, dan merekrut orang lain untuk membunuh orang Amerika," kata Ryder.
Ditambahkannya, serangan udara pada 24 Agustus secara khusus ditujukan kepada Hussain, satu-satunya orang yang tewas dalam operasi itu.