REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Koalisi Saudi membantah telah menargetkan warga sipil dalam serangan udara ke provinsi sebelah utara, Hajjah. Riyadh menyatakan, mereka menghancurkan pabrik pembuat bom pemberontak Houthi.
Juru bicara koalisi Brigadir Jenderal Ahmed Asseri mengatakan, Houthi menggunakan lokasi itu untuk melatih migran Afrika. Para migran itu telah dipaksa mengangkat senjata dan membuat bahan peledak.
"Kami memperoleh informasi akurat mengenai posisi mereka, dan kami melancarkan serangan. Lokasi itu bukan pabrik botol," ujarnya menegaskan.
Menurut Asseri, Houthi memanfaatkan migran yang terjebak di Yaman. Sebelum perang, para migran itu berharap bisa menyebrang ke Saudi untuk memperoleh penghasilan lebih baik.
Sebelumnya, seorang penduduk Issa Ahmed mengatakan kepada Reuters lewat sambungan telepon, setidaknya 36 warga sipil yang bekerja di pabrik di Abbas, Hajjah terbunuh dalam serangan udara.
Media Jerman DPA mengutip petugas medis mengatakan, target merupakan pabrik minuman botol.