REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mesir akan menggelar pemilihan anggota dewan dimulai pada 18-19 Oktober mendatang. Ini merupakan pemilihan parlemen pertama sejak pengadilan membubarkan dewan yang dikuasai Ikhwanul Muslimin pada 2012.
Komisi pemilihan mengatakan, putaran kedua akan berlangsung pada 22-23 November. Adapun pemilihan di luar negeri akan dilakukan pada 17-18 Oktober. Pemerintah menyatakan, pemilihan ini sebagai bukti komitmen Mesir terhadap demokrasi.
Presiden Abdul Fattah al-Sisi yang menggulingkan presiden Muhammad Mursi pada pertengahan 2013 lalu menggunakan kekuatan legislatif untuk meredam kebebasan politik.
Ia memasukkan kelompok Ikhwanul Muslimin ke dalam organisasi teroris. Baru-baru ini Sisi juga mengeluarkan UU antiterorisme yang merugikan kebebasan pers.
Menurut analis H.A Hellyer persoalan ke depan adalah apakah parlemen ini bisa memberikan check and balance atau keseimbangan dalam pemerintahan. Ia berpendapat, dalam reformasi politik, legislatif atau pun sektor keamanan tidak akan terlalu banyak perubahan.
Dewan Perwakilan Rakyat Mesir menyediakan 568 kursi.