REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Sebuah patung kayu yang ditemukan di Rusia diketahui berusia sangat tua. Menurut analisis terbaru, patung itu berusia 11 ribu tahun atau dua kali lebih tua dari piramida di Mesir.
Seperti dilansir The Daily Mail Kamis lalu, patung yang disebut Shigir Idol pada dasarnya bukan baru-baru ini ditemukan. Patung tersebut ditarik dari sebuah rawa gambut Rusia, sekitar 125 tahun lalu.
Awalnya patung tersebut diklaim berusia 9.500 tahun. Namun pada kenyataanya menurut peneltian terbaru yang dilakukan ilmuwan Jerman, patung berusia sekitar satu setengah milenium.
"Kami bisa mengatakan hasil ini sensasional," kata salah satu sumber peneliti dari Museum Sejarah Regional Sverdlovsk kepada The Siberian Times.
Museum mengatakan, penanggalan kali ini menggunakan teknologi paling canggih di dunia dan dilakukan untuk menghilangkan keraguan mengenai usia sang idola.
"Untuk menghilangkan keraguan, dan membuat hasil dikenal dan diterima, penelitian dibuat dengan menggunakan teknologi paling modern untuk penanggalan kembali Idol," kata sumber tersebut.
Penelitian dilakukan di Mannheim, Jerman di salah satu laboratorium paling canggih di dunia. Mereka menggunakan teknik Accelerated Mass Spectrometry pada tujuh sampel kayu kecil. Hasilnya mencengangkan, beberapa bagian patung berusia 11 ribu tahun, berasal dari awal zaman Holosen.
"Kami juga mengetahui patung itu terbuat dari larch yang berusia minimal 157 tahun. Dari luka di batang pohon tidak ada lagi keraguan Idol itu dibuat dari pohon yang baru dipotong dengan alat-alat batu," ujarnya.
Shigir Idol pada awalnya digali di sebuah rawa gambut di Pegunungan Ural pada 1890. Upaya pertama penanggalan patung tersebut dibuat 107 tahun setelah penemuannya, yakni pada 1997. Analisis pertama radiokarbon menunjukkan patung kayu berusia 9.500 tahun.
Sumber menyimpulkan, hasil penelitian membuktikan Shigir Idol yang ditemukan di Rusia ini merupakan patung kayu tertua dan penemuan luar biasa untuk memahami seni Eurasia. Sebagai perbandingan, Stonehenge berusia 4.614 tahun.
Peneliti Utama dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia 'Institut Arkeologi', Profesor Mikhail Zhilin menyatakan kekagumannya saat meneliti Idol. Menurutnya ini adalah sebuah mahakarya yang membawa nilai emosi dan kekuatan besar.
"Ini adalah patung yang unik, tak ada yang lain seperti ini di dunia," ujarnya.