REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Kelompok keras ISIS pada Selasa (1/9) menyatakan melancarkan serangan bom mobil terhadap perusahaan minyak gabungan asal Italia, Eni di Tripoli, Libya yang menyebabkan satu orang terluka.
ISIS dalam pernyataan di Twitter mengatakan salah satu anggotanya dari detasemen keamanan menyasar kantor minyak dan gas bumi Mellitah dengan bom mobil di distrik Dhahra di pusat kota Tripoli.
Setidak-tidaknya, satu orang tak dikenal terluka dalam ledakan pada Senin beberapa meter dari kantor perusahaan minyak itu, kata pejabat keamanan di ibu kota dikuasai milisi tersebut.
Pegaris keras memanfaatkan gejolak di Libya sejak kejatuhan pemimpin Moamar Gaddafi pada 2011 untuk mendirikan pijakan di negara kaya minyak Afrika Utara itu. Milisi ISIS pada Juni mengambil alih kota pantai Sirte, 450 kilometer di sebelah timur Tripoli.
Selama beberapa bulan belakangan, kelompok tersebut menyatakan melancarkan beberapa serangan di ibu kota Libya, sebagian besar menyasar kedutaan.
Namun, ISIS tidak mengatakan mengapa menargetkan Perusahaan Minyak dan Gas Bumi Mellitah yang dimiliki bersama oleh Eni dan National Oil Corporation (NOC) milik pemerintah yang berbasis di Tripoli.
Kantor Mellitah berada di jalan yang sama dengan kedutaan Arab Saudi dan Belanda yang telah tutup serta sebuah cabang bank milik negara Al-Jumhurriya dan kantor pos.
Kebanyakan kedutaan di Tripoli telah ditutup karena kerusuhan.
Dalam pernyataan pada Senin, NOC mengatakan tidak ada korban di antara para staf Mellitah dan hanya menyebabkan kerusakan kecil pada sisi bangunan kantor tersebut.
"Kejadian tersebut tidak akan mempengaruhi operasi perusahaan," katanya.
Bangunan di dekatnya termasuk bank juga rusak akibat serangan bom itu. Libya memiliki dua pemerintahan dan beberapa kelompok bersenjata berlomba-lomba menguasai negara dan kekayaan minyak di negara itu.
Setelah melarikan diri dari ibu kota Tripoli pada September 2014, pemerintahan dan parlemen Libya yang diakui secara internasional saat ini beroperasi dari timur negara itu. Persekutuan dari kelompok pemberontak Fajar Libya membentuk pemerintah dan parlemen di Tripoli.