REPUBLIKA.CO.ID, ADEN -- Setidak-tidaknya 20 pemberontak dan pejuang pendukung pemerintah tewas dalam serangan udara sekutu pimpinan Arab Saudi, kata sumber militer pada Selasa (1/9).
Serangan itu menyasar kedudukan pemberontak di Yaman Selatan. Penyerangan tersebut melanda markas yang dikuasai pemberontak dari Brigade Infanteri 19 dan pos pemeriksaan di Baihan, daerah antara provinsi Shabwa yang dikuasai pemerintah dengan wilayah kaya minyak Marib.
Selama 24 jam belakangan, 17 gerilyawan tewas dalam serangan yang juga keliru itu karena menyebabkan tiga pejuang pendukung pemerintah tewas, kata sumber tersebut.
Sekutu memulai serangan udara terhadap pemberontak dukungan Iran itu pada akhir Maret untuk mendukung Presiden Abedrabbo Mansour Hadi yang berada di pengasingan, dan mereka juga dibantu pengikut pemerintah dengan senjata dan tentara.
Pengikut itu merebut lima provinsi di selatan, termasuk Shabwa, sejak pertengahan Juli dan maju ke arah ibu kota Sanaa, yang dikuasai pemberontak hampir satu tahun.