REPUBLIKA.CO.ID, BENGHAZI -- Sebuah bom rakitan menewaskan lima anggota pasukan khusus Libya pada Selasa (1/9) di kota timur Benghazi, menurut kantor berita Lana yang mempunyai hubungan dengan pemerintah yang diakui secara internasional.
"Dua komandan dan tiga tentara tewas hari ini," kata juru bicara militer Miloud Zouai seperti dikutip dari pernyataannya dan menambahkan mereka telah bergerak maju di distrik selatan kota itu ketika ledakan terjadi.
Pada Senin (1/9), Zouai mengatakan seorang petugas tewas oleh sebuah ranjau di Benghazi dan tiga orang lainnya terluka.
Benghazi, tempat lahirnya revolusi 2011 untuk menggulingkan dan membunuh diktator Muamar Gaddafi telah menjadi tempat pertempuran reguler antara pasukan yang setia kepada pemerintah dan kelompok bersenjata selama lebih dari satu tahun terakhir.
Libya yang telah terjerumus ke dalam pelanggaran hukum setelah kematian Gaddafi, saat ini memiliki dua parlemen dan dua pemerintahan untuk berlomba-lomba menguasai negara itu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
