REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina memamerkan hampir 80 persenjataan baru dan modernnya dalam parade militer memperingati 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II sekaligus kemenangan Cina atas Jepang pada masa itu di Lapangan Tiananmen, Kamis (3/9).
Seluruh kekuatan militer Cina mulai angkatan darat, laut, udara Pasukan artileri Kedua dan Kepolisian tampil bersama 500 alat utama sistem persenjataan terbaru dan modern dalam parade yang baru kali pertama diadakan dalam rangka berakhirnya Perang Dunia II tersebut.
Tak hanya itu, Tentara Pembebasan Rakyat (People's Liberation Army/PLA) Angkatan Udara juga menampilkan sekitar 200 pesawat jet tempur dalam berbagai tipe dalam formasi terbang lintas di langit Tiananmen.
Selain itu tampil pula sekitar tujuh peluru kendali strategis yang diklaim sebagai generasi terbaru dari pasukan artileri kedua PLA yang juga belum pernah diperkenalkan sebelumnya. Rangkaian parade selama sekitar satu jam tersebut menampilkan sekitar 50 formasi, termasuk barisan defile dari para veteran perang Cina melawan invasi Jepang.
Defile juga diikuti sejumlah personel militer beberapa negara sahabat, seperti Rusia dan Kazakhstan. Presiden Cina Xi Jinping dan sejumlah kepala negara menyaksikan parade yang melibatkan 1.200 prajurit tersebut dari balkon Gerbang Tiananmen di utara alun-alun.
Rangkaian parade dibuka dengan dentuman meriam sebanyak 70 kali menandai 70 tahun berakhirnya PD II dan kemenangan Cina atas Jepang pada masa tersebut. Dentuman meriam juga mengiringi pasukan pengibar bendera yang menaikkan bendera Cina diiringi lagu kebangsaan.
Presiden Xi Jinping mengatakan peringatan tersebut merupakan peringatan bagi seluruh bangsa tentang pentingnya menjaga dan memelihara perdamaian dunia.
"Cina dan seluruh bangsa di dunia ini, berlajar dari sejarah pentingnya untuk menjaga perdamaian bagi kepentingan dan kemakmuran bersama," ujarnya.
Xi Jinping menekankan, apa yang ditampilkan pada parade tersebut menunjukkan komitmen Cina untuk selalu siap menjaga dan memelihara perdamaian dunia.
Parade militer memperingati berakhirnya PD II sebelumnnya juga digelar Pemerintah Federasi Rusia di Lapangan Merah, Moskow. Peringatan tersebut juga menandai kemenangan Rusia atas Nazi Jerman. Saat itu sejumlah pemimpin negara juga hadir dan personel militer beberapa negara juga ikut berparade termasuk PLA Cina.