REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Stasiun kereta di Keleti, Budapest, Hungaria, akhirnya dibuka, Kamis (3/9) pagi untuk migran setelah sempat ditutup sejak dua hari terakhir Belum jelas alasan pembukaan itu.
Sebelumnya, Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban mengatakan, tidak ada orang yang bisa meninggalkan Hungaria tanpa terdaftar terlebih dahulu sesuai dengan aturan Uni Eropa.
Berdasarkan ketentuan Uni Eropa, para migran mendaftarkan klaim suaka ke negara pertama singgah.
Namun, banyak migran asal Timur Tengah menolak mendaftar di Hungaria karena ingin melanjutkan perjalanan ke Jerman.
Ribuan migran pun sempat terkatung-katung sejak Selasa (1/9) kemarin di Stasiun Keleti. Beberapa di antaranya bahkan terlibat konflik dengan kepolisian. Para migran mengaku telah membeli tiket menuju ke Wina, Austria dan Jerman.
BBC melaporkan, meski stasiun telah dibuka orang-orang tidak diperbolehkan bepergian ke Jerman. Jumlah migran yang memasuki Eropa mencapi rekor 107.500 jiwa selama Juli. Jerman diperkirakan menerima 800 ribu migran tahun ini.
Namun, tidak semua negara bersedia menerima migran ini. PM Orban yang berbicara di Brussel mengatakan, kontrol perbatasan adalah isu nomor satu.
"Rakyat Hungaria takut. Masyarakat Eropa takut karena mereka melihat pemimpin mereka tidak dapat mengontrol situasi," katanya seperti dikutip BBC, Kamis.