REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pengamat Pertahanan dan Penerbangan Cina Tate Nurkin menduga festival militer adalah cara Presiden Xi Jinping mengalihkan perhatian publik terhadap ledakan pabrik kimia di Tianjin.
Xi juga diduga ingin menutupi ketegangan yang terjadi antaretnis karena pertumbuhan ekonomi melambat dan kesenjangan pendapatan yang semakin melebar.
"Tapi lebih dari segalanya, acara parade ini adalah wujud kekuatan Xi," ujar Kate dilansir dari CNN, Kamis (3/9).
Xi dianggap sebagai pemimpin Cina yang paling kuat dalam beberapa dekade. Ini dikarenakan kampanye antikorupsi yang belum pernah dijanjikan pemerintah sebelumnya.
Sehingga menurutnya pemerintah seharusnya tidak perlu melakukan pendekatan militer untuk menunjukkan kekuatannya. Namun demikian, parade tersebut akan dihadiri oleh 30 pemimpin negara-negara di Asia dan Afrika.
Tamu yang hadir diantaranya Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Korea Selatan Park Geun-hye dan Sekjen PBB Ban Ki moon. Musuh bebuyutannya, PM Jepang Shinzo Abe dipastikan tidak hadir.