REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Hubungan Internasional Universitas Padjajaran Teuku Rezasyah mengatakan, kedatangan Presiden Mesir Abdul Fatah Al sisi penuh dengan kejutan. Dalam kunjungan tersebut menurutnya, Presiden Joko Widodo bisa berdialog terkait situasi demokrasi di Mesir.
"Ini akan jadi agenda untuk Sisi menjelaskan perkembangan demokrasi Mesir," ujar dia pada /Republika.co.id//, Jumat (4/9).
Sisi dianggap sebagai pemimpin yang mendapatkan jabatannya dari kudeta dan perebutan kekuasaan. Ia menggulingan Presiden terpilih secara sah Muhammad Mursi. Tindakannya itu mendapat kecaman dari internasional.
Tak hanya berhenti di sana, belakang para aktivis prodemokrasi memandang Sisi telah menjalankan negara dengan otoritas. Pemerintah menangkap aktivis yang dianggap membahayakan negara, terutama aggota Ikhwanul Muslimin.
Kelompok Ikhwan telah dimasukkan ke dalam daftar organisasi teroris. Tak sedikit kader Ikhwan yang divonis hukuman mati. Sejumlah kelompok pro-Ikhwan di Indonesia pun menolak kehadiran Sisi.