REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- PBB mengatakan babak baru perundingan yang bertujuan mengakhiri kekerasan dan kekacauan politik lebih dari satu tahun di Libya dibuka di Jenewa pada Kamis (3/9).
"Babak baru perundingan dialog politik Libya dimulai di Kantor PBB di Jenewa," kata PBB dalam sebuah pernyataan.
Semua pihak yang diundang ke pertemuan ini telah mengonfirmasikan kehadiran mereka, menurut pernyataan tersebut. Utusan khusus PBB untuk Libya, Bernardino Leon mengadakan sejumlah pertemuan dengan pihak-pihak dari Libya pada Kamis dan Jumat.
Libya memiliki dua parlemen dan pemerintah tandingan serta telah terkoyak sejak komunitas internasional membantu untuk menggulingkan diktator Muamar Khadafi pada 2011.
Satu bermarkas di Tripoli, dikendalikan Kongres Nasional Umum (GNC) yang didukung pasukan Libya Dawn dan pemerintah yang diakui secara internasional beroperasi dari Tobruk, di ujung timur negara itu.
Perundingan pada 3-4 September di Jenewa adalah putaran terakhir dalam negosiasi perdamaian yang telah berjalan lama antara faksi-faksi saingan di negara Afrika Utara tersebut. PBB telah menengahi pembicaraan yang ditujukan untuk membentuk pemerintahan bersatu di sana.
Fraksi-fraksi sepakat pada Januari lalu untuk mendirikan sebuah pemerintah persatuan untuk mengembalikan stabilitas yang hancur sejak revolusi 2011, namun berbagai rincian dari negosiasi tersebut telah menghadapi rintangan.