REPUBLIKA.CO.ID, Beberapa orangutan jantan memiliki pipi sangat lebar dan lunak membingkai wajah mereka. Siapa sangka jika semakin lebar pipi si jantan, maka semakin subur dia menghasilkan keturunan bersama betina.
Sekelompok peneliti dari Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology (MPI-EVA) melakukan serangkaian penelitian di pusat konservasi orangutan di Camp Leakey, Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah. Hasil penelitian ini sudah dipublikasikan di Journal of Behavioral Ecology and Sociobiology.
Tidak seperti kebanyakan mamalia, orangutan jantan memiliki karakter seks sekunder, yaitu bantalan pipi, kantong suara, dan rambut panjang di punggung dan lengannya. Orangutan jantan berkembang membentuk dua macam kedewasaan (bimaturism) yang mengindikasikan mereka matang secara seksual, yaitu ada jantan berpipi lebar (flanged) dan jantan tidak berpipi (unflanged).
Meski jantan yang berpipi lebar dan tidak berpipi ini sama-sama matang secara seksual, namun yang berpipi lebar lebih disukai betina dan dianggap lebih subur.Peneliti melakukan tes paternitas melali DNA dari sampel tinja orangutan di sepanjang 50 kilometer (km) per segi daerah penelitian. Salah seorang peneliti, Linda Vigilant mengatakan mereka mengidentifikasi 39 individu orangutan dan 12 di antaranya jantan.
"Selama penelitian, jantan berpipi lebar memiliki siklus reproduksi stabil dibandingkan yang tidak berpipi lebar. Betina yang kawin dengan si pipi lebar menghasilkan jumlah keturunan lebih banyak," kata Vigilant, dilansir dari IFL Science, Jumat (4/9).
Orangutan jantan berpipi lebar juga dianggap lebih kuat dibandingkan lainnya. Hal itu karena mereka memiliki kantung tenggorokan yang terjumbai ke bawah sehinga membantu mereka untuk mengeluarkan teriakan vokal panjang. Ini berfungsi sebagai alarm tanda bahaya bagi kelompoknya dan juga lebih menarik perhatian betina.