Jumat 04 Sep 2015 15:46 WIB

Putin: Terlalu Dini Bicarakan Militer Rusia Gabung Lawan ISIS

Perdana Menteri Rusia, Vladimir Putin
Foto: AP
Perdana Menteri Rusia, Vladimir Putin

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat (4/9) mengatakan terlalu dini berbicara terkait rencana Rusia ambil bagian dalam operasi militer terhadap kelompok ISIS.

Amerika Serikat (AS) mengatakan sedang memeriksa laporan adanya pasukan Rusia di Suriah. Ditanya apakah Rusia siap ambil bagian dalam operasi terhadap ISIS, Putin mengatakan mereka melihat berbagai pilihan. Tetapi, sejauh ini hal itu tidak ada dalam agenda mereka.

"Untuk mengatakan kami siap untuk lakukan hari ini, namun terlalu dini untuk membicarakan hal tersebut tetapi kami sudah memberikan bantuan cukup serius kepada Suriah seperti peralatan dan pelatihan tentara dengan senjata-senjata yang kami miliki," kata Putin seperti dikutip Kantor Berita RIA Novosti.

Gedung Putih pada Kamis mengatakan pihaknya memantau laporan Rusia sedang melakukan operasi militer di Suriah, memperingatkan tindakan seperti itu karena apabila benar terjadi akan menciptakan destabilisasi dan kontraproduktif.

Komentar tersebut datang setelah adanya gambar-gambar di akun media sosial di mana orang-orang yang mengaku sebagai pejuang Suriah menunjukkan pesawat dan "drone" milik Rusia di dekat Provinsi Idlib.

Putin yang berbicara dalam sebuah forum ekonomi internasional di kota pelabuhan di ujung timur Rusia, Vladivostok mengkritik serangan udara AS terhadap ISIS tidak efektif.

"Sejauh ini efektivitas serangan udara tersebut rendah," katanya.

Putin mengatakan pasokan militer ke Suriah telah memenuhi kontrak yang ditandatangani untuk lima sampai tujuh tahun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement