REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Utusan Palestina di PBB yakin draf resolusi tentang pengibaran bendera Palestina di Markas PBB di New York, AS, bakal diadopsi pekan depan. Persetujuan itu bersamaan dengan kunjungan Presiden Palestina Mahmoud Abbas ke New York.
"Kami memiliki dukungan suara, dan kami terus bekerja untuk mendapat suara sebanyak mungkin," ujar Riyad Mansour perwakilan Palestina di PBB.
Jika diadopsi, PBB memiliki waktu 20 hari untuk menjalankan putusan tersebut yang mungkin bertepatan dengan kunjungan Abbas pada 30 September.
"Ini merupakan hal simbolis, namun penting untuk menyolidkan pilar Negara Palestina di arena internasional," ujar Mansour kepada wartawan.
Draf tersebut telah dipresentasikan ke Majelis Umum PBB pada pekan lalu. Dalam draf disebutkan agar bendera Palestina dan negara pemantau lainnya, Vatikan bisa berkibar bersama dengan 193 negara anggota lainnya.
Israel telah menyatakan dengan tegas menolak proposal itu. Utusan Israel Ron Prosor telah meminta Sekjen PBB Ban Ki-moon dan Presiden Majelis Umum PBB Ron Kutesa mengeblok langkah itu.
Menurut seorang diplomat, negara Eropa sedang mendikusikan putusan mereka. Namun mereka sepertinya memilih abstain.