REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Sebuah laporan menyatakan, banyak migran Muslim di Jerman yang memilih pindah agama. Mereka percaya, berpindah agama merupakan kunci untuk menghindari deportasi.
Laporan The Associated Press pada Jumat (4/9) mengungkapkan, banyak dari mereka memilih hal itu hanya agar tetap berada di Eropa. Mereka percaya label Kristen atau setidaknya murtad dari Islam menjadi kunci mendapatkan suaka di sana.
Jumlah pencari suaka yang datang ke Jerman mencapai rekornya dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2015 saja, para ahli memprediksi ada 800 ribu pengungsi baru yang akan tiba. Setelah tiba di Jerman, para migran harus meyakinkan pihak berwenang untuk memungkinkan mereka tinggal.
Mereka yang berasal dari Suriah, hampir dijamin diklasifikasikan sebagai pengungsi. Namun mereka yang berasal dari negara yang lebih 'stabil' seperti Afghanistan kerap beralih.
Badan pemerintah mengatakan, mereka mengevaluasi setiap calon secara individual. Namun mereka tak mengatakan berapa banyak yang diterima atas dasar agama.
Beberapa orang tertentu terkenal bisa membantu mereka yang ingin pindah agama dengan cepat. Salah satunya Bapa Gottfried Martens dari Gereja Trinity di Berlin.
Banyak yang mengklaim bahwa ia hanya butuh orang untuk belajar selama tiga bulan dan akan membantu orang mendapat suaka. Akibatnya, Gereja Trinity sendiri telah mengonversi ratusan pencari suaka yang sebagian besar dari Iran dan Afghanistan.
Bapa Martens mengatakan bahwa dia tak peduli alasan orang berpindah agama, asal bisa membawa mereka ke Gereja.
"Saya tahu ada lagi dan lagi orang datang ke sini karena mereka memiliki semacam harapan mengenai suaka mereka. Saya mengundang mereka untuk bergabung dengan kami karena saya tahu bahwa siapa pun yang datang ke sini tidak akan ditinggalkan tanpa perubahan," ujarnya.