Sabtu 05 Sep 2015 06:14 WIB

Hillary: Pencalonan Donald Trump, Memperburuk Sistem Politik Amerika

Rep: C02/ Red: Bayu Hermawan
Kampanye Donald Trump
Foto: thestraittimes.com
Kampanye Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Rodham Clinton mengatakan pencalonan Donal J. Trump akan memperburuk sistem politik Amerika Serikat (AS). 

Bahkan kampanye Trump akan menimbulkan kontroversi dan menjadi musuh dalam selimu Senator Bernie Sanders yang memberikannya tumpangan jejak pendapat di Loa dan New Hampshire.

"Anda dapat melambaikan tangan Anda dan memberikan pidato. Tapi pada akhir hari Anda akan mendengar apa yang orang baik katakan kepada Anda atau berharap bahwa Anda akan mengatakan kepada mereka?" kata Hillary seperti yang dilansir NYT, Jumat (4/9).

Hillary juga menuding Trump sering melakukan fitnah untuk melakukan perlawanan dalam kampanye. Termasuk melakukan penyerangan terhadap orang dekatnya untuk menghapus email pribadi dari server pribadinya. Ini juga menjadi alasan Hillary mengatakan Trump akan disayangkan jika masuk dalam politik AS.

"Dia (Trump) besar dengan sindiran dan teori konsipirasi serta memfitnah orang," ucap perempuan 67 tahun itu.

Tidak hanya menyebut Trump akan memperburuk sistem politik Amerika. Ia juga membantah minimnya tingkat kepercayaan masyarakat AS kepadanya dalam pemilihan penguasa Amerika itu. Ia yakin dan percaya dirinya berada di posisi terbaik untuk membantu perbaikan siatuasi ekonomi AS saat ini.

"Orang-orang Amerika akan tahu bahwa mereka dapat mempercayai saya," ujarnya.

Hillary  merasa yakin tentang pencalonan dirinya sendiri. Ia juga merasa sangat memahami mengapa orang Amerika yang frustrasi dengan keadaan ekonomi dan mencari jawaban dari berbagai kandidat. 

Namun menurut Hillary kadang-kadang jawaban yang dikeluarkan para kandidat  untuk masalah ekonomi itu sangat bombastis dan sangat ideologsi.

"Saya sangat mengerti mengapa orang mencari jalan keluar dalam masalah ekonomi. Kadang jawaban para kandidat itu bombastis dan sangat ideologis," kata Hillary.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement