REPUBLIKA.CO.ID, CAPE CANAVERAL—Boeing meresmikan pabrik perakitan pada hari Jumat (4/9) untuk pesawat ulang alik komersil pertamanya, yang akan digunakan NASA untuk menerbangkan kru ke Stasiun Antariksa Internasional, menurut pihak berwenang.
"Ini sejarah yang mencerminkan era baru penerbangan antariksa manusia," kata CEO Boeing Dennis Muilenburg pada acara pembukaan di Kennedy Space Center.
Pesawat antariksa Boeing yang baru diberi nama CST-100 Starliner akan dipersiapkan untuk terbang di hangar yang dulunya digunakan oleh pesawat ulang alik NASA. Uji coba penerbangan kapsul tersebut direncanakan berlangsung pada tahun 2017.
Starliner akan menerbangkan roket Atlas 5 dari Pangkalan AU Cape Canaveral, yang dibangun dan diterbangkan oleh United Launch Alliance, sebuah kemitraan antara Lockheed Martin dan Boeing.
NASA membayar sekitar $4,2 milyar untuk uji terbang Starliner untuk sekitar enam misi ke Stasiun Antariksa Internasional. Badan antariksa AS tersebut mempunyai kontrak serupa dengan SpaceX milik perusahaan swasta, yang bertekad menyelesaikan proyek itu dengan biaya sebesar $2,6 milyar.
NASA sebelumnya membayar senilai $621 juta kepada Boeing dan $545 juta kepada SpaceX untuk desain dan pengembangan kapsul.
Kapsul Starliner milik Boeing dan Dragon milik SpaceX bisa membawa tujuh orang kru, atau gabungan antara kru dan kargo, dari dan ke stasiun antariksa, sebuah laboratorium senilai $100 milyar yang mengorbit sekitar 400 km di atas Bumi.
Muilenburg menolak menyebutkan berapa banyak uang yang dikeluarkan Boeing untuk proyek ini, tapi ia mengatakan kesuksesan akhirnya adalah pada konsumen selain NASA.
Boeing telah mempunyai kesepakatan untuk menyediakan layanan transportasi antariksa untuk Bigelow Aerospace milik swasta, yang berencana menyewakan pos-pos orbit untuk riset sains dan program komersil. Prototip Bigelow habitat dijadwalkan diluncurkan ke stasiun antariksa awal 2016 untuk uji coba terbang selama dua tahun.
Perbaikan hangar antariksa lama oleh Boeing sebagian dibiayai oleh Florida, yang sejauh ini telah menginvestasikan sekitar $2 milyar untuk mengundang perusahaan-perusahaan penerbangan antariksa ke negara bagian tersebut.
Pada 15 September, pendiri Amazon Jeff Bezos berencana untuk berada di Pangkalan AU Cape Canaveral untuk memperkenalkan proyek antariksa komersil baru, yang juga didukung oleh negara bagian dan badan pengembangan ekonomi setempat.
Perusahaan antariksa Bezos, Blue Origin, diperkirakan mengumumkan rencananya untuk membangun pabrik roket di taman industri yang terletak di sebelah Kennedy Space Center. Perusahaan tersebut juga berencana menyewakan tempat peluncuran roket di Pangkalan AU Cape Canaveral, kata pejabat negara bagian setempat yang terlibat dalam proyek tersebut.